#22 | Sunshine Becomes You - Ilana Tan

Sunshine Becomes You
Penulis: Ilana Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 432 halaman
Cetakan: 2 Februari 2012
ISBN:9789792278132
“Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kaupercayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku.”

Ini adalah salah satu kisah yang terjadi di bawah langit kota New York…
Ini kisah tentang harapan yang muncul di tengah keputusasaan…
Tentang impian yang bertahan di antara keraguan…
Dan tentang cinta yang memberikan alasan untuk bertahan hidup.

Awalnya Alex Hirano lebih memilih jauh-jauh dari gadis itu—malaikat kegelapannya yang sudah membuatnya cacat.

Kemudian Mia Clark tertawa dan Alex bertanya-tanya bagaimana ia dulu bisa berpikir gadis yang memiliki tawa secerah matahari itu adalah malaikat kegelapannya.

Awalnya mata hitam yang menatapnya dengan tajam dan dingin itu membuat Mia gemetar ketakutan dan berharap bumi menelannya detik itu juga.

Kemudian Alex Hirano tersenyum dan jantung Mia yang malang melonjak dan berdebar begitu keras sampai Mia takut Alex bisa mendengarnya.
“Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kaupercayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku.”

Tidak ada tokoh yang secara eksplisit disebutkan berasal dari Indonesia dalam novel ini tapi rasanya masih sama ketika membaca season seriesnya yang saya gandrungi sejak SMA. Tulisan Ilana Tan tuh, ya, entah kenapa selalu berhasil membuat saya tidak sadar sudah menghabiskan beberapa jam membacanya tanpa jeda.


Novel ini sudah ada di rak buku cukup lama tapi baru sempat dibaca ketika versi filmnya muncul.

Sunshine Becomes You bercerita tentang tiga karakter utama yang bergelut di bidang seni. Mia Clarks, si cantik yang menjadi rebutan dua kakak beradik Alex dan Ray Hirano ini adalah seorang penari balet yang terpaksa mengundurkan diri dari sebuah klub besar karena menderita sesuatu. Sementara itu Alex Hirano adalah seorang pianis bertangan dingin yang sayangnya juga bersifat dingin. Berbeda dengan Alex, Ray Hirano adalah seorang penari jalan b-boy yang hangat dan penuh canda.

Mereka terjebak dalam sebuah kisah cinta segitiga tapi jangan bayangkan cinta pada pandangan pertama antara dua tokoh utamanya. Mia dan Alex bertemu karena sebuah insiden kecil yang membuat tangan si pianis genius itu cedera.

Tangan Alex yang cedera membuat ia tidak bisa bermain piano dengan leluasa dan terpaksa membatalkan konser-konsernya. Untuk membayar rasa bersalahnya, Mia membantu Alex mengerjakan banyak hal termasuk membuatkan sarapan dan meyeduhkan kopi. Kopi Mia adalah favorit Alex.


Sekilas cerita tentang karakter utama perempuan yang membantu kehidupan karakter utama pria yang sakit mengingatkan saya pada novel Tesa karangan Marga T, baca reviewnya di sini.

Sementara itu, Ray yang memang sejak awal sudah menaruh hati pada Mia harus puas melihat kisah cinta mereka berdua bergulir dari benci - netral - simpati dan cinta. Hal yang membuat saya cukup kaget ternyata hubungan Alex dan Ray tetap baik-baik saja di tengah perang dingin itu.

Ending novel ini adalah salah satu bagian yang paling membekas bagi saya meski twist mengenai kelainan jantung Mia tidak lagi menjadi hal yang mengejutkan karena saya sudah tahu terlebih dahulu. *korban spoiler*. Sebab setelah sekian lama, sekian banyak spoiler bergentayangan di internet, twist tersebut tidak lagi terlalu menakjubkan. Meski begitu, saya tetap menikmati ranjau-ranjau yang disebar oleh Ilana dari awal mengenai twist ini.

As I said dan kamu juga pasti sudah tahu kalau novel ini sudah diangkat ke layar lebar dengan paket cerita yang sama dengan novelnya. Mia Clarks diperankan oleh Nabila JKT48, Alex Hirano oleh Herjunot Ali dan Ray Hirano oleh Boy William.

Sampai saat ini saya belum sempat menonton filmnya meskipun ingin sekali. Buat yang belum menontonnya juga dan penasaran dengan bentuk visualisasinya, di bawah ini ada trailer dari Sunshine Becomes You versi film.



Film berdurasi 2 jam 7 menit ini sampai ditarik resmi dari bioskop hanya berhasil mengantongi 313.794 penonton dengan rating 7.3/10 di imdb.

Bagaimana, lebih terarik menonton filmnya atau membaca bukunya?

Post a Comment